Kamis, 04 Maret 2010
TRY OUT ! UJI COBA ATAU PURA-PURA COBA ?
Kenapa muncul istilah try out khususnya di bidang pendidikan ? Pada umumnya karena masih ada ketidakmampuan atau kurangnya kemampuan maupun kesiapan pelaksana atau peserta dalam menghadapi kenyataan yang sebenarnya. Oleh karena ada batasan-batasan tertentu yang harus dicapai maka try out perlu dilakukan sebagai awal tolok ukur sebelum pelaksanaan yang sesungguhnya. Kenapa penulis sampai memunculkan tulisan ini berjudul : “ Try out ! uji coba atau pura-pura coba ? “ Sepertinya masih ada orang tertentu baik itu panitia atau pelaksana maupun peserta try out itu sendiri yang belum paham tentang try out atau mungkin juga panitia hanya berpikir bagaimana cara mengeluarkan atau memanfaatkan anggaran yang telah tersedia tanpa berpikir untuk apa try out itu dilaksanakan. Ketidakpahaman akan try out dapat dilihat dari cara peserta menghadapi try out tersebut yaitu di mana peserta berusaha mencari solusi dengan cara-cara yang curang seperti mencontek dari teman, mencontek dari buku atau dari catatan kecil yang sebelumnya disusunnya, dan lain-lain. Dari pihak panitia atau pelaksana, ketidakpahamannya akan try out terlihat dari cara menyusun jadwal pelaksanaan yang berisi tentang hari, tanggal yang mana hal ini berhubungan dengan persiapan bagi si pembuat naskah soal, dan yang tak kalah pentingnya adalah masalah lamanya waktu yang disediakan juga dari segi jumlah soal yang harus disesuaikan, jumlah peserta dalam satu ruangan bahkan sampai ke pengaturan tempat dudukpun harus disesuaikan dan termasuk pengawasan. Jika tidak demikian, maka try out akan berfungsi sebagai cara untuk menjalankan/mematuhi anjuran atau saran dari yang lebih berwenang. Dapat juga akan berfungsi sebagai cara bagaimana mengucurkan atau memanfaatkan dana yang ada. Ini merupakan fungsi try out yang salah. Sebagai contoh : untuk soal Ujian Nasional mata pelajaran Matematika, waktu yang disediakan adalah 120 menit dengan jumlah soal 40 butir, peserta dalam satu ruangan sebanyak 20 orang, tentu diawasi oleh guru. Tetapi bagaimana jika waktunya berubah menjadi 90 menit apalagi jika perubahan ini tanpa sepengetahuan si penyusun naskah soal, dan jumlah peserta dalam satu ruangan 36-40 orang ( satu meja dua orang )? Jika demikian, maka yang ini tidak dapat dikategorikan sebagai try out. Seandainya masih tetap dinyatakan sebagai try out maka namanya adalah “ try out pura-pura “ dalam bahasa Lahat-nya “ TRY OUT ICAK-ICAK “ alias “ ASAL-ASALAN “, dan orang akan berkata : “ yang penting dilaksanakan “ tanpa memaknai apa arti dan tujuan try out, atau berkata : “ yang penting anggarannya dimanfaatkan “ Dengan demikian mak try out dinyatakan tidak seriussssssss. Dalam arti secara kamus, try yang artinya mencoba, dan out yang artinya keluar. Jadi try out = mencoba keluar. Salah satu tujuan dari try out adalah membantu siswa tingkat akhir untuk mempersiapkan diri lebih dini dan menguji kemampuannya untuk menghadapi ujian nasional. Para siswa diharapkan dapat sungguh-sungguh memanfaatkan try out sebagai bahan belajar mereka. Ambisi orangtua yang menghendaki anaknya lulus dengan nilai bagus, ditunjang oleh ambisi guru yang selalu ingin mata pelajaran yang diampunya lulus semua, dan diperkuat dengan ambisi kepala sekolah yang akan membanggakan kelulusan seratus persen kepada masyarakat, semua sejalan dengan tuntutan dari atasan para kepala sekolah itu. Ini dialami oleh mereka di hampir semua kota/kabupaten. Yang mengherankan, kegagalan di kancah uji coba UN ini ternyata tidak bakal ditemui di UN seperti yang terlaksana di tahun-tahun lalu. Entah bagaimana, selalu saja ada sekolah yang mengejutkan dengan prestasi lulus seratus persen. Padahal tidak seperti dalam uji coba, yang nilainya rata-rata kecil ( di bawah standar yang telah ditetapkan ). Sekarang untuk tahun 2010 ini, apakah kita semua : kepala sekolah, guru, dan siswa bahkan wali siswa dan masyarakat pada umumnya dari sekarang hingga hari H sudah siap untuk menghadapi ujian nasional secara “ JUJUR “ ?
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih jika anda memberikan saran atau kritik yang sifatnya membangun dalam blog saya ini.Jika ada komentar mohon disampaikan / diketik pada kotak di bawah ini.