OPINI

MAKNA PENTINGNYA KERJASAMA

Seseorang, sebut saja si Polan adalah seorang guru bertanya kepada yang berwenang atau siempunya hak,  sebut saja si Jempes, demikian ” Apakah tugas itu masih melibatkan saya ? ” ” Tidak ” jawab si Jempes. Selanjutnya si Polan bertanya lagi ” Kenapa ? ” Dengan gampangnya si Jempes menjawab bahwa si Polan tidak bisa diajak KERJASAMA. Polan selama dalam pekerjaannya sehari-hari berbuat demikian : ” datang tepat waktunya, tidak pernah terlambat,  tidak pernah minggat, tidak pulang duluan sebelum waktunya, tetap mengerjakan pekerjaannya sesuai dengan tugas yang dibebankan kepadanya, tidak membangkang, tidak ngomong kotor, tidak menghina teman, tidak mengejek teman, tidak membuat teman menangis karena tersinggung, ” Semua hal ini penulis berpendapat si Polan sudah dapat dikategorikan bahwa  Ia telah dinyatakan dapat bekerjasama. Sebagai pembaca bagaiman pendapat Anda,  apakah perbuatan si Polan tidak layak untuk dicontoh. Satu hal lagi bagaimana jika ada seseorang mengatakan kepada Anda bahwa Anda tidak bisa diajak kerjasama, padahal selama ini Anda malaksanakan semua tugas yang dibebankan kepada Anda dengan baik ? Dan bagaimana perasaan Anda jika ada seseorang sudah berani mengatakan bahwa Anda tidak bisa diajak kerjasama, padahal Anda tidak pernah diajak untuk kerjasama ? Penulis yakin bahwa Anda juga tidak dapat menerima pernyataan tersebut jika Anda sendiri yang mengalaminya. Kerjasama memang sangat diperlukan dalam segala hal, dan yang perlu juga kita ketahui bahwa dalam melaksanakan sesuatu yang membutuhkan kerjasama tentu kita juga mengharapkan ada ajakan untuk diajak kerjasama. Tidak mungkin seseorang langsung melibatkan diri di dalamnya tanpa ada ajakan, sebab jika ini dilakukan tentu akan ada efek negatifnya apalagi hal itu sifatnya rahasia. Memang tidak semua hal tentang kerjasama harus diajak terlebih dahulu seperti gotongroyong dalam kebersihan lingkungan, gotongroyong dalam membantu seseorang, dan sebagainya. Namun ada hal-hal tertentu yang memang kita harus menungu ajakan untuk kerjasama.  Sebagai makhluk sosial manusia tidak dapat dipisahkan dari komunitasnya dan setiap orang di dunia ini tidak ada yang dapat berdiri sendiri melakukan segala aktivitas untuk memenuhi kebutuhannya, tanpa bantuan orang lain. Secara alamiah, manusia melakukan interaksi dengan lingkungannya, baik sesama manusia maupun dengan makhluk hidup lainnya. Begitupun Anda, dalam aktivitas usahanya setiap orang selalu membutuhkan kehadiran dan peran orang lain. Tidak seorang pengusaha atau wirausaha yang sukses karena hasil kerja atau usahanya sendiri.  Karena dalam kesuksesan usahanya, pasti ada peran orang atau pihak lain. Oleh karena itu, salah satu kunci sukses usaha adalah sukses dalam kerja sama usaha. Kerja sama pada intinya menunjukkan adanya kesepakatan antara dua orang atau lebih yang saling menguntungkan, sebagaimana dua pengertian kerja sama yaitu: 1. Moh. Jafar Hafsah menyebut kerja sama ini dengan istilah “kemitraan”, yang artinya adalah “suatu strategi bisnis yang dilakukan oleh dua pihak atau lebih dalam jangka waktu tertentu untuk meraih keuntungan bersama dengan prisip saling membutuhkan dan saling membesarkan.” 2. H. Kusnadi mengartikan kerja sama sebagai “dua orang atau lebih untuk melakukan aktivitas bersama yang dilakukan secara terpadu yang diarahkan kepada suatu target atau tujuan tertentu.” Dari pengertian kerjasama di atas, maka ada beberapa aspek yang terkandung dalam kerja sama, yaitu: Dua orang atau lebih, artinya kerja sama akan ada kalau ada minimal dua orang/pihak yang melakukan kesepakatan. Oleh karena itu, sukses tidaknya kerjasama tersebut ditentukan oleh peran dari kedua orang atau kedua pihak yang bekerja sama tersebut. Aktivitas, menunjukkan bahwa kerja sama tersebut terjadi karena adanya aktivitas yang dikehendaki bersama, sebagai alat untuk mencapai tujuan dan ini membutuhkan strategi (bisnis/usaha). Tujuan/target, merupakan aspek yang menjadi sasaran dari kerjasama usaha tersebut, yang dirasakan atau diterima oleh kedua pihak. Di bidang pendidikan, bahwa dalam setiap keluarga atau orang tua berbeda-beda dalam mendidik anaknya. Dan orang tua menginginkan adanya patner untuk membantu mendidik anak-anak  mereka yaitu dengan memasukkan anak ke sekolah. Karena baik orang tua maupun guru selalu berharap agar anak atau anak didiknya mampu mencapai prestasi dan tumbuh serta berkembang secara optimal.Oleh karena itu pendidik adalah tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat, dan pemerintah. Sekolah hanyalah membantu kelanjutan pendidikan dalam keluarga sebab pendidikan yang pertama dan utama diperoleh anak adalah dalam keluarga. Sedangkan peralihan bentuk pendidikan jalur luar sekolah ke jalur pendidikan sekolah (formal) memerlukan “kerjasama” antara orangtua dan sekolah (pendidikan). Sikap anak terhadap sekolah terutama akan dipengaruhi oleh sikap orang tuanya. Begitu juga sangat diperlukan kepercayaan orang tua terhadap sekolah (pendidik) yang menggantikan tugasnya selama diruangan sekolah. Hal ini sangat penting untuk diperhatikan, mengingat akhir-akhir ini seringnya terjadi tindakan-tindakan kurang terpuji dilakukan anak didik, sementara orangtua seolah tidak mau tahu, bahkan cenderung menimpakan kesalahan kepada sekolah. Orang tua harus memperhatikan sekolah anaknya, yaitu dengan memperhatikan pengalaman-pengalamannya dan menghargai segala usahanya. Begitu juga orang tua harus menunjukkan kerjasamanya dalam mengarahkan cara anak belajar dirumah. Orang tua harus berusaha memotivasi dan membimbing anak dalam belajar. Bahkan berkat kerja sama orang tua anak didik dengan pendidik, banyak kekurangan anak didik yang dapat diatasi.Untuk mewujudkan kerjasama itu tentunya banyak cara yang dilakukan, misalnya : rapat orang tua, kunjungan kerumah oleh guru, konsultasi antar guru dengan orangtua dan sebagainya. Karena sekolah atau guru bukan hanya mengajar saja akan tetapi juga berusaha membentuk kepribadian anak menjadi manusia yang berwatak baik. Keberhasilan anak didik juga tidak terlepas dari kerjasama antar guru atau antar warga sekolah dan dalam hal kerjasama diharapkan ada ajakan untuk kerjasama. Namun tanpa ajakanpun jika telah melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya dengan benar, disiplin waktu, tidak suka bolos, tidak sering terlambat, dan tidak angin-anginan, hal ini sudah merupakan bahwa ia telah dapat dianggap sudah bekerjasama. 

DIAM ITU EMAS, BENARKAH ?

 Diam ketika dimarahi orang, diam untuk tidak mengganggu orang lain, diam ketika kaki kita diinjak orang, diam ketika rumah kita terbakar, diam ketika melihat orang dipukuli orang lain, diam ketika orang hendak memukul kita, diam ketika orang menyampaikan sesuatu kepada kita, diam ketika kita sakit tanpa usaha, diam ketika ada maling membobol rumah kita, diam ketika dikejar binatang buas, diam ketika ditanya guru atau orangtua, diam ketika melihat seseorang hanyut di sungai, diam untuk tidak menyalakan lampu, diam untuk tidak bekerja, diam untuk tidak berbuat apa-apa, diam tak bergerak, diam ketika dihina orang, diam ketika belajar, diam ketika……….dan  sebagainya, masih banyak lagi contoh-contoh diam yang dapat dilakukan seseorang baik itu dari sisi positif maupun negatif dan tentu karena ada penyebab sehingga timbul dampaknya. Dengan diam bisa menjadi emas namun tidak sedikit karena diam menjadi masalah, bergantung kepada niat, cara, situasi, juga kondisi pada diri dan lingkungannya. Beberapa jenis-jenis diam antara lain : Diam Bodoh yaitu diam karena memang tidak tahu apa yang harus dikatakan. Hal ini bisa karena kekurangan ilmu pengetahuan dan ketidakmengertiannya, atau kelemahan pemahaman dan alasan ketidakmampuan lainnya. Namun diam ini jauh lebih baik dan aman daripada memaksakan diri bicara sok tahu ; Diam Malas merupakan keburukan, karena diam pada saat orang memerlukan perkataannya, dia enggan berbicara karena merasa sedang tidak berselera atau malas; Diam Sombong yaitu dia bersikap diam berdasarkan anggapan bahwa orang yang diajak bicara tidak selevel dengannya; Diam Khianat yaitu diamnya orang jahat karena dia diam untuk mencelakakan orang lain. Diam pada saat dibutuhkan kesaksian yang menyelamatkan adalah diam yang keji; Diam Marah yaitu diam yang mempunyai dua sisi, sisi baiknya adalah jauh lebih terpelihara dari perkataan keji yang akan lebih memperkeruh suasana dan sisi buruknya adalah dia berniat bukan untuk mencari solusi tapi untuk memperlihatkan kemurkaannya, sehingga boleh jadi diamnya ini juga menambah masalah; Diam Aktif yaitu bersikap diam hasil dari pemikiran dan perenungan niat yang membuahkan keyakinan bahwa engan bersikap menahan diri dan dapat menghasilkan hemat masalah, hemat dari dosa, hati selalu terjaga dan tenang, lebih bijak, hikmah akan muncul, lebih berwibawa, dan ada upaya menahan diri dari beberapa hal seperti: diam dari perkataan dusta, diam dari perkataan sia-sia, diam dari komentar spontan dan celetukan, diam dari kata yang berlebihan , diam dari keluh kesah, diam dari kata yang menyakiti, dan diam dari sok tahu dan sok pintar. Diam bisa menjadi senjata yang paling baik dari beberapa senjata yang kita punyai. Diam dapat membantu kita menjadi terpusat, tenang,  introspektif, maupun bijaksana. Diam sangat penting untuk mempelajari sesuatu, ketika kita bicara sulit untuk mempelajari lebih banyak hal daripada apa yang kita ketahui. Akan tetapi ketika dengan diam mendengarkan apa yang dikatakan orang lain, maka pesan tersebut akan mudah untuk kita ketahui. Demikian halnya seorang guru yang selalu menganjurkan kepada siswanya bahwa saat menjelaskan siswa diminta untuk diam dan mendengarkan atau memperhatikan. Mendengarkan dengan diam merupakan kunci untuk memasuki pengalaman hidup yang lebih bermakna, dan lebih berpengetahuan. Meskipun diam pada mulanya mungkin tampak tidak menyenangkan bagi mereka yang terbiasa langsung berbicara namun  diam menawarkan manfaat yang sangat berharga bagi mereka yang mau belajar menggunakannya dengan baik. Ketika kita menghadapi konflik dimana kita harus menentukan sikap atau posisi, diam bisa menjadi sangat berguna dan membantu mencapai tujuan kita.  Memilih diam dapat memberikan kekuatan yang menguntungkan dalam kehidupan kita. Diam dapat menjadi alat utama untuk menikmati komunikasi yang lebih efektif, meningkatkan pemelajaran, pertumbuhan pribadi yang bermakna, damai, hubungan yang lebih efektif, dan perasaan yang diperkaya sehubungan dengan hidup dan pekerjaan kita. Diam bukan berarti tidak mempunyai inisiatif atau pikiran sama sekali namun sengaja mendiamkan atau menenangkan benak  kita dari celoteh orang yang biasa terjadi saat kita sedang berbicara dan mencari hikmah yang lebih dalam berkaitan dengan apa yang tengah kita katakan. Atau bisa jadi memilih rentang waktu tertentu untuk refleksi diam guna berkonsentrasi pada apa yang harus dikatakan oleh benak kita. Jadi diam itu adalah emas.  Di sisi lain, diam bukan berarti emas namun diam berarti tidak punya kuasa atau kesanggupan melakukan sesuatu. Diharapkan seseorang

HARAPAN POSITIF LULUSAN
 
Ekspresi seseorang akan terungkap akibat atas apa yang telah mereka rasakan. Baik itu karena ada perasaan senang atau gembira maupun tidak. Ekspresi muncul karena keberhasilan atau kegagalan diri sendiri atau karena orang lain Salah satu ekspresi yang sering muncul dan meluap-luap tanpa memperhatikan situasi bahkan tidak lagi mengindahkan larangan seperti pada saat menerima pengumuman kelulusan SMA yang dirinya dinyatakan lulus. Berbagai ekspresi yang dilakukan dengan cara mereka masing-masing. Ada yang melakukan aksi corat-coret baju, corat-coret tembok milik umum atau milik pribadi, ada yang kompoi atau kebut-kebutan dengan menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat, bahkan mungkin ada berbuat di luar batas normal seperti mabuk-mabukan, narkoba, asusila. Masih banyak yang mungkin dapat mereka lakukan tentang hal-hal yang sifatnya tidak terpuji atau tidak baik bagi dirinya sendiri maupun di lingkungan masyarakat. Namun demikian mungkin masih banyak juga yang melakukan ekspresi dari sisi positif seperti menyumbangkan pakaian SMA mereka ke panti asuhan atau ke orang-orang yang mesih membutuhkannya, berdoa dengan hikmad, tulus dan iklas, atau mengadakan syukuran bersama teman-teman, mengajak makan bersama, foto bersama, mengucapkan terima kasih kepada orang yang telah membimbingnya selama ia masih sekolah. Masih banyak jenis ekspresi yang dapat dilakkukan oleh siswa baik itu dari sisi positif maupun dari sisi negatifnya. Kira mengharapkan ekspresi yang dilakukan oleh siswa adalah ekspresi dari sisi positif, namun kenyataan yang terjadi lebih banyak dari sisi negatif atau sama sekali tidak ada manfaatnya bahkan merugikan diri sendiri atau lingkungannya. Hal ini merupakan sebuah tantangan bagi guru yang membimbing siswa-siswanya untuk mengubah atau membentuk mereka sehingga hal-hal buruk atau yang tidak menguntungkan dapat dihindari. Sungguh hal yang sangat sulit untuk membentuk karakter siswa yang terbaik, namun kemungkinan itu masih ada sekalipun persentasinya sangat kecil. Pembinaan lebih dini merupakan modal utama, pembinaan sedapat mungkin diarahkan ke hal-hal yang sifatnya sosial atau saling tolong menolong antar sesama terutama yang memang membutuhkan pertolongan. Pembinaan lebih dini artinya pembinaan diberikan bukan pada saat siswa tersebut menerima selebaran tentang pengumuman hasil ujiannya akan tetapi diberikan saa mereka duduk di kelas X, XI, atau XII semester terakhir sekedar untuk mengingatkan mereka. Dan jika hari H telah tiba mungkin dapat kita lakukan pengumuman tersebut di hadapan orang-orang yang membutuhkan pertolongan kita, misalnya di panti asuhan, dan lain-lain tentu jika pihak-pihak terkait tidak merasa keberatan dan dapat dilaksanakan tanpa mengganggu pihak-pihak tertentu. Pengumuman untuk tingkat SMTA telah usai, namun belum untuk tingkat SMP. Kita mengaharapkan ada sekolah yang bersedia mensponsori untuk melakukan ekspresi dari sisi positif yang mungkin menjadi contoh atau teladan bagi sekolah-sekolah yang lain untuk tahun-tahun mendatang. Saat ini belum terlambat buat tllusan tingkat SMA yang baru untuk melakukan yang baik Sebuah renungan untukmu siswa SMP atau SMTA khusus kelas IX atau XII : Wahai pemuda-pemudi harapan bangsa, Engkau berdiri tegak di sana menatap ke depan dengan tatapan kosong, Adakah di benakmu harapanmu apa untuk apa ke depan? Adakah di pikiranmu untuk apa dan bagaimana Engkau berbuat ? Mungkinkah Engkau bertanya kepada angin yang berhembus menepis pipimu ? Mungkinkah Engkau bertanya kepada pohon-pohon atau benda-benda mati yang ada di sekitarmu ? Sudahkah Engkau bertanya pada dirimu, apa yang sudah Engkau perbuat, baik pada dirimu maupun pada orang lain ? Pernahkah Engkau bertanya untuk apa dan untuk siapa ? Renungkanlah !!!!!!!!!!!!!!!