Kamis, 29 Oktober 2009

MENYAMBUT HARI PAHLAWAN



Untuk tahun ini peringatan Hari Sumpah Pemuda telah berlalu, kini bangsa kita akan merayakan Hari Pahlawan. Setiap tahun bangsa kita ( Indonesia ) merayakan Hari Pahlawan yaitu setiap tanggal 10 November. Pada saat itulah kita mengenang jasa para pahlawan yang telah bersedia mengorbankan harta dan nyawanya untuk memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan. Kita memilih 10 November sebagai Hari Pahlawan karena pada tanggal tersebut 64 tahun silam para pejuang kita bertempur mati-matian untuk melawan tentara Inggris di Surabaya. Para pejuang kita tak pernah gentar untuk melawan penjajah. Kita masih ingat tokoh yang terkenal pada saat perjuangan itu yakni Bung Tomo yang mampu menyalakan semangat perjuangan rakyat lewat siaran radionya. Kita tidak ikut mengorbankan nyawa seperti para pejuang di Surabaya pada waktu itu.Tugas kita saat ini adalah memberi makna baru kepahlawanan dan mengisi kemerdekaan sesuai dengan perkembangan zaman. Saat memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan, rakyat telah mengorbankan nyawanya. Kita wajib menundukkan kepala untuk mengenang jasa-jasa mereka. Karena itulah kita merayakan Hari Pahlawan setiap 10 November.Akan tetapi kepahlawanan tidak hanya berhenti di sana. Dalam mengisi kemerdekaan pun kita dituntut untuk menjadi pahlawan. Bukankah arti pahlawan itu adalah orang yang menonjol karena keberanian dan pengorbanannya dalam membela kebenaran ? Bukankah makna pahlawan itu adalah pejuang gagah berani ? Bukankah makna kepahlawanan tak lain adalah perihal sifat pahlawan seperti keberanian, keperkasaan, kerelaan berkorban, dan kekesatriaan ? Menghadapi situasi seperti sekarang kita berharap muncul banyak pahlawan dalam segala bidang kehidupan. Bangsa ini sedang membutuhkan banyak pahlawan, pahlawan untuk mewujudkan Indonesia yang damai, Indonesia yang adil dan demokratis, dan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Kita mencatat beberapa wilayah Indonesia masih dihantui tindakan teror. Kita membutuhkan orang yang berani untuk menangkap pelakunya. Seorang ilmuwan bisa menjadi pahlawan dalam bidangnya berkat penemuannya yang dapat mensejahterakan orang banyak. Seorang petugas pemadam kebakaran yang tewas saat berjuang mematikan api yang sedang membakar rumah penduduk adalah pahlawan juga. Kita memang sudah tidak dijajah secara militer karena kita sudah merdeka dan sudah diakui oleh dunia internasional sebagai negara merdeka. Namun, dirasa atau tidak ternyata kita masih mengalami penjajahan secara ekonomi. Untuk itu, kita berdoa agar para pelaku ekonomi lebih mementingkan negara daripada keuntungan pribadi. Jadilah pahlawan wahai para pelaku ekonomi. Setiap orang harus berjuang untuk menjadi pahlawan. Karena itu, hari pahlawan tidak hanya pada 10 November, tetapi berlangsung setiap hari dalam hidup kita. Setiap hari kita berjuang paling tidak menjadi pahlawan untuk diri kita sendiri dan keluarga. Artinya, kita menjadi warga yang baik dan meningkatkan prestasi dalam kehidupan masing-masing. Memang tidak mudah untuk menjadi pahlawan. Mungkin lebih mudah bagi kita menjadi pahlawan bakiak, yaitu suami yang patuh (takut) kepada istrinya. Atau menjadi pahlawan kesiangan, yakni orang yang baru mau bekerja (berjuang) setelah peperangan (masa sulit) berakhir atau orang yang ketika masa perjuangan tidak melakukan apa-apa, tetapi setelah peperangan selesai menyatakan diri pejuang. Sebentar lagi ( 10 Nopember 2009 ) kita akan merayakan Hari Pahlawan ke 64 untuk mengenang jasa para pejuang pada masa silam. Kita bertanya pada diri sendiri apakah kita rela mengorbankan diri untuk mengembangkan diri dalam bidang kita masing-masing dan mencetak prestasi dengan cara yang adil, pantas dan wajar. Tidak ada kaum muda masa kini ( khususnya siswa SMA ) yang bisa dia lakukan selain dengan ber-PRESTASI. Pahlawan berjuang dengan senjata minim seadanya, melawan musuh yang jauh lebih kuat persenjataannya, mereka memiliki jiwa juang. Apakah pemuda masa kini juga memiliki jiwa juang untuk mengisi kemerdekaan ? Ataukah kita bersikap manja dan bermalas-malasan ? Apakah kita tidak mau berjuang kalau tidak ada fasilitas, atau dukungan, dll ? Saat ini memang kita semua bisa jadi pahlawan untuk Indonesia dengan menjalankan peran kita sebaik mungkin. Tidak harus menunggu fasilitas yang lengkap seperti apa yang telah dilakukan oleh pejuang kita dahulu yang hanya mengandalkan senjata berupa sebilah bambu dan mereka buktikan bahwa meraka mampu berjuang untuk kemerdekaan kita yang kita nikmati saat ini. Untuk kaum muda, dengan prestasi, maka kaum muda punya NILAI dihadapan bangsa lain. Dengan prestasi berarti kita bangga sama INDONESIA. Itulah pahlawan sekarang. I LOVE INDONESIA SO MUCH




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih jika anda memberikan saran atau kritik yang sifatnya membangun dalam blog saya ini.Jika ada komentar mohon disampaikan / diketik pada kotak di bawah ini.