Selasa, 27 Oktober 2009
ORANG YG MUDAH TERSINGGUNG
Orang yang mudah tersinggung, akan cepat marah. Orang yang demikian pada umumnya orang yang kurang bisa menerima saran dari orang lain, merasa dia tahu atau lebih tahu dari apa yang telah disarankan orang lain dan orang ini juga kurang memiliki kasih yang sesungguhnya. Jika kita mudah tersinggung janganlah membuat orang lain tersinggung. Kadang kala ada orang yang mudah tersinggung tapi suka membuat orang lain tersinggung. Pernah penulis melihat seorang pria ( seorang yang mempunyai jabatan tertentu dibidang keagamaan ) tersinggung karena ucapan seorang wanita. Yang anehnya ucapan si wanita hanya sepele dan sebenarnya hanya “ guyonan “. Yaaah ! hanya sekedar guyonan masalah “ logat “. Tapi si pria langsung marah-marah hingga si wanita tersebut menangis. Dan bukan hanya sekali itu saja ternyata sebelumnya pernah juga si wanita tersebut menangis karena dimarahinya, gara-gara ada blangko tertentu yang tidak dia perbanyak, padahal blangko itu adalah kewajiban instansi tempat dia kerja untuk memperbanyaknya dan itu seharusnya didapat melalui si laki-laki tersebut, tapi apa yang diperoleh si wanita dari si pria tersebut “ kena bentak “. Sebagai seorang intelek / orang yang berpendidikan, seorang yang mempunyai tugas tertentu dibidang keagamaan, seorang yang mempunyai jabatan tertentu di tempat kerjanya, apakah tindakan yang demikian dikatakan tindakan seorang yang berpendidikan / tindakan seorang sarjana ?. Dia tidak berpikir secara dewasa, tidak pernah berpikir siapa yang dibentak. Penulis mengatakan “ tidak pernah berpikir “ karena sudah banyak yang menjadi korbannya, dan korban-korbannya semua adalah rekan kerjanya sendiri dan semua rata-rata sarjana. Baik si wanita maupun wanita-wanita lain yang pernah dimarahinya tersebut mempunyai pekerjaan yang sama dan duduk dalam satu atap pada instansi tertentu. Bukan hanya wanita tapi ada beberapa pria yang kena marah olehnya bahkan petugas keamananpun dapat hadiah amarah darinya. Waaaah …….!!!!! ini melebihi sikap seorang pimpinan. Padahal seorang pimpinanpun tidak akan berbuat seperti itu. Memang si pria mempunyai jabatan tertentu di instansi tersebut, tapi bukan seorang pimpinan. Apakah mungkin karena jabatan tersebut sehingga dia berhak marah ?, Kalau ya, apakah dia tidak bisa lagi berpikir untuk menjaga perasaan orang lain ? Atau masa bodoh dengan orang lain ?. Dari kejadian ini berarti si pria tersebut tidak bisa mengendalikan emosinya dan ini bisa disebabkan pada dirinya kurang memiliki kasih padahal dia seorang yang mempunyai jabatan tertentu dibidang keagamaan. Aneh bukan ? Dua jabatan tertentu telah dia miliki dan jabatan itu adalah jabatan yang perlu diteladani. Eeeeh kok begitu ya sifatnya, marah, keras, emosi, tak ada rasa kasih. Jadi apa yang mau diteladani ? Penulis juga pernah menerima cerita dari si wanita yang sama bahwa dia pernah kena bentak orang lain. Kali ini dibentak seorang wanita yang juga mempunyai jabatan tertentu yang sama dengan si pria tadi dan satu tempat kerja. Terjadi gara-gara menanyakan persyaratan untuk sesuatu, dan si penanya mendapat jawaban demikian “di sini bukan tempat untuk merengek-rengek ….!!! “. Menurut pembaca, apakah jawaban ini adalah jawaban seorang yang sudah dewasa, seorang yang berpendidikan, apalagi jawaban itu ditujukan kepada seorang sarjana ? Menurut penulis orang tersebut tidak mempunyai rasa menghargai, tidak ada rasa menghormati sesama seprofesi, yang pasti kurang memiliki kasih pada dirinya. Sekalipun kita dapat berkata-kata dengan semua bahasa manusia atau bahasa malaikat, tetapi jika kita tidak mempunyai kasih, kita sama dengan gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing. Dan sekalipun kita mengetahui segala rahasia dan memiliki seluruh pengetahuan, dan sekalipun kita memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika kita tidak mempunyai kasih, kita sama sekali tidak berguna. Dan sekalipun kita membagi-bagikan segala sesuatu yang ada pada kita, bahkan menyerahkan tubuh kita untuk dibakar, tetapi jika kita tidak mempunyai kasih, sedikitpun tidak ada faedahnya bagi kita. Kasih itu sabar, kasih itu murah hati, ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan artinya kalau kita sungguh mengasihi orang yang bersangkutan tentu kita tidak akan mempermalukan orang tsb di depan orang lain, dan tidak mencari keuntungan sendiri artinya bila kita mempunyai kapasits sebagai pimpinan, kita harus memberikan keputusan yg bijaksana (menguntungkan semua orang, baik yang minoritas maupun yang mayoritas sama-sama mendapat manfaat yang "fair"). Ia tidak pemarah, artinya dalam segala sesuatu kita harus mengendalikan nafsu amarah kita. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Ia sabar menanggung segala sesuatu.
Jangan sedih jika anda tidak dapat melakukan sesuatu seperti orang lain karena mungkin memang tidak memiliki kemampuan untuk itu, tetapi apa yang dapat kamu lakukan, lakukanlah itu dengan sebaik-baiknya dan dengan rasa kasih yang tulus tanpa punya embel-embel lain di belakangnya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih jika anda memberikan saran atau kritik yang sifatnya membangun dalam blog saya ini.Jika ada komentar mohon disampaikan / diketik pada kotak di bawah ini.