Selasa, 27 Oktober 2009
PEKERJAAN IKHLAS
Pernahkah anda mengatakan kepada orang lain atas apa yang telah anda perbuat / bantu pada seseorang dengan ucapan : “Wah….!!! untung niaaaaaannn saya beritahu! Kalau bukan karena saya, dia pasti tidak akan berhasil ! Saya yang beritahu padanya, sehingga dia…, Saya yang membantu dia, sehingga dia …., Dia berhasil karena saya !, Saya yang memberikan informasi padanya, makanya dia jadi ……, Dia tidak akan menjadi …kalau bukan karena saya, Itu kan karena saya !, Untuuuuuuuung ada saya, kalau tidak……., Untung saya kerjakan kalau tidak …..” dan sebagainya ?. Masih banyak lagi kalimat yang tujuannya sama seperti di atas yaitu menunjukkan bahwa karena dialah maka semua terjadi / berhasil. Apakah pekerjaan / bantuan yang telah dilakukannya kemudian menginformasikan kepada orang lain atau langsung kepada yang bersangkutan tersebut dikatakan pekerjaan / perbuatan yang ikhlas ?
Ikhlas adalah buah dan intisari dari iman. Seorang tidak dianggap beragama dengan benar jika tidak ikhlas. Seorang yang ikhlas ibarat orang yang sedang membersihkan beras ( nampi beras ) dari batu-batu kecil atau kerikil-kerikil kecil maupun pasir di sekitar beras tersebut, sehingga beras yang dimasak menjadi nikmat untuk dimakan. Tetapi jika beras itu masih kotor dan ketika nasi dikunyah akan tergigit batu atau pasir yang ada di dalamnya. Demikianlah keikhlasan menyebabkan beramal menjadi nikmat, tidak membuat lelah dan segala pengorbanan tidak terasa berat. Seseorang yang ikhlas akan bisa menahan rasa kebanggaan pada dirinya karena menolong seseorang tanpa orang lain mengetahui pertolongannya tersebut. Beberapa ciri orang yang ikhlas : “ hidupnya jarang sekali merasa kecewa ; tidak tergantung / berharap pada seseorang ; tidak pernah membedakan amal besar dan amal kecil ; banyak amal kebaikan yang rahasia ; tidak membedakan antara bendera, golongan, ras, atau organisasi “.
Dari ciri-ciri tersebut dapat kita katakan bahwa perbuatan / bantuan yang ikhlas merupakan perbuatan / sikap seseorang yang melaksanakan bantuan / pertolongan kepada orang lain tanpa pamrih ( tidak mengharapkan imbalan ) atau tidak berpikiran supaya dilihat orang lain bahwa dia berbuat sesuatu yang baik. Orang yang menunjukkan kebaikan kepada orang lain dengan cara mengatakan kebaikannya itu kepada seseorang, bukanlah pertolongan / bantuan yang ikhlas akan tetapi ini sudah mengharapkan imbalan sekalipun imbalan itu bukan berupa uang / materi / benda tetapi imbalan yang dia harapkan adalah “ pujian”. Setiap orang memang senang dipuji tetapi jika pujian itu kita yang meminta supaya kita dipuji maka pujian yang demikian adalah pujian yang hampa. Jadi biarkanlah orang lain yang menilai perbuatan / pertolongan kita, biarkanlah orang lain yang memuji kita, tak perlu kita yang meminta dipuji, maka perbuatan baik yang kita lakukan menjadi perbuatan yang ikhlas. Kita tak perlu mengatakan / menginformasikan perbuatan kita tersebut kepada orang lain, apalagi perbuatan itu berhubungan erat dengan pekerjaan kantor yang mana mengharapkan perbuatan yang kita lakukan tersebut dilihat oleh atasan kita, dan tidak berbuat yang terbaik apabila atasan tidak melihat atau tidak ada di tempat. Orang yang seperti ini disebut “ penjilat “
Berusahalah selalu mengingat orang yang berbuat baik kepadamu dan janganlah selalu mengingat perbuatan baikmu terhadap orang lain.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih jika anda memberikan saran atau kritik yang sifatnya membangun dalam blog saya ini.Jika ada komentar mohon disampaikan / diketik pada kotak di bawah ini.